IS IT OK TO BE GALAU?
1
IS IT OK TO BE GALAU? - Hai sahabat Keparat(*Kebumen Punya Anak Rantau*) , Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul IS IT OK TO BE GALAU?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Serba-Serbi Keparaters, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : IS IT OK TO BE GALAU?
link : IS IT OK TO BE GALAU?
IS IT OK TO BE GALAU?
Kepribadian seseorang bisa dilihat dari apa
yang dilakukan ketika malam minggu, enggak percaya?? Nih aku kasih tahu, Namaku
Victoria, kaya orang Arab ya namanya? Padahal temen-temen bilang kaya orang
Eropa tapi aku ini orang Jawa, mahasiswi semester melayang jurusan pendidikan Bahasa
Inggris di sebuah Universitas yang disamarkan identitasnya. Seperti yang udah
aku sampein di awal, kali ini aku bakal
ngasih tahu kamu tentang tipe-tipe orang dilihat dari kegiatan apa yang
dilakukan ketika malam minggu.
Yang pertama adalah
orang yang malam
minggunya dihabiskan dengan mengerjakan tugas dari dosen, kemungkinan dia
adalah orang yang pelupa, yang dia ingat hanya tugas dan hari senin, satu
minggu dalam hidupnya hanya ada hari senin yang mana dia akan dengan biadab
penuh nafsu mengerjakan tugas, dia gila pendidikan dan mungkin juga tidak
memahami konsep pendidikan; bahwasanya pendidikan usia dini dapat memicu
penuaan dini, nah loh apalagi yang udah tua belajar mulu, kemungkinan dia menjadi
nenek sebelum waktunya, atau semacam nenek karbitan, mengerikan.
Tipe yang kedua adalah orang yang menghabiskan
malam minggunya di depan TV, kemungkinan dia adalah orang yang optimistis. Setia
mantengin sinetron yang isinya makhluk-makhluk generasi mecin (baca;penyedap
rasa) sedap dilihat dan dirasa tapi tidak baik untuk kesehatan, yang lagi
belajar mengendarai motor dan main perang-perangan, dilanjutin melototin tukang
haji yang jualan bubur, padahal tukang hajinya udah enggak ada, tinggal cucunya
aja yang nerusin jualan. Abis itu liatin manusia-manusia aneh yang bisa berubah
wujud menjadi seperti kucing abis nelen singa, terus mengikuti jalan ceritanya
dengan seksama dan bersungguh-sungguh biar bisa menjawab kuis setelahnya dan
berhasil ngepet duitnya. Optimis sekali!!
Yang berikutnya adalah orang yang kalau
malam minggu main dengan teman-temannya, kopdar dengan komunitas-komunitasnya,
membentuk koloni dan menjalin rumah tangga, hehe yang terakhir optional yaaa…mereka adalah orang-orang
yang pandai menikmati hidup, apalagi kalau habis gajian dan gajian habis. Mereka
setia pada malam, ya iyalah kita kan lagi ngomongin malam minggu. Bisa di
bilang pergi pagi pulang pagi… huo huooo.
Lain lagi dengan mereka yang kalau malam
minggu justru menghabiskan waktu di istananya (baca:kamar), mereka adalah
orang-orang dengan jiwa sosial yang tinggi, kenapa? Karena mereka sangat mencintai media sosial, mulai dari
frendster hingga Instatgram, semua dia singgahi untuk sekedar menyapa
sahabat-sahabat yang baik hatinya. Ibarat konglomerat mereka punya vila
dimana-mana, mereka punya akun di berbagai media sosial. Dan yang paling
mungkin untuk tipe ini adalah kejombloan di dunia nyata. Dan kalau aku?Aku enggak
masuk ke semua tipe-tipe di atas kecuali, yea aku jomblo yang terkadang hanya
ingat hari senin enggak pake tugas, optimistis, pandai menikmati hidup dan
berjiwa sosial tinggi terutama di media sosial.
Seperti malam-malam ketika aku menjadi
pribadi yang berjiwa sosial tinggi, malam ini aku habiskan waktuku di dalam
istanaku, dengan riang gembira menikmati kesendirian, kalau kata iklan jetzet
snack “it is ok to be Galau” tapi kalau kataku “is it Ok to be Jomblo? And also
Galau?” katakan tidak, tapi ku akui hati mungkin, untuk menjadi seperti kerupuk
habis digoreng, renyah. Kulihat wajahku di cermin, menatap masa depaaaaan..cekrek!!
Jadi dia yang berdiri di depanku ini jomblo? So what is the problem? Ku
teringat hari-hari yang kulalui, ada tawa dan ada tawa, yeah,, terkadang apa
yang terjadi dalam hidup kita menjadi terasa lebih berarti ketika kita
menertawakannya. Lalu aku tertawa bersama bayangan dihadapanku.
Aku jadi teringat pada suatu hal. Pernah nggak
dengar tentang hukum kondisi diskon dan wanita, yang berbunyi “besar diskon
berbanding lurus dengan kebuasan wanita”, jadi semakin besar diskon yang
ditawarkan akan semakin buas pula wanita. Mari kita namai kondisi tersebut
dengan istilah Discount Syndrom. Aku
sendiri sebagai wanita sejati merasakan betul kondisi semacam itu. Pernah suatu
ketika, aku dengar ada diskon untuk sebuah paket makan di salah satu café makanan cepat saji. Café tersebut menawarkan porsi
normal dengan setengah harga. Mendengar hal tersebut tanpa ragu seorang teman
mengajakku untuk mendatangi café tersebut
dan makan bersama, tapi berkat ketergesaan demi sebuah diskon, akhirnya dengan
sempurna kami tersesat terarah;salah café. Keesokan harinya, setelah menyelidik dengan teliti dan
bersungguh-sungguh bagai detektif, akhirnya kami menemukan café yang dimaksud. Mengingat
harga yang ditawarkan sangat menggoda iman tetangga sebelah, kami berhasil
makan dengan anggun layaknya manusia normal, tapi menjelang suap-suap terakhir
sifat kebinatangan mulai merasuki jiwa, setelah berdamai dengan hati nurani
yang mempertaruhkan rasa malu, kami memutuskan masing-masing makan dua porsi
dan akhirnya, kami menyerah untuk menghabiskannya. Pesan moral dari cerita ini
adalah berhati-hatilah dalam café cepat
saji.
Masih dalam lamunanku, setelah kasus café yang tiba-tiba nongol gitu
aja di pikiranku, tiba-tiba “Kriik-kriiiik” ringtone hapeku berbunyi menandakan
ada pesan BBM masuk.Sebagai makhluk yang berjiwa sosial tinggi, tanpa ragu ku
periksa hapeku, pesan dari Alvaro, oke akan kuceritakan tentang siapa dia. Jadi
gini, suatu ketika kudapati hapeku
berkrik-krik dan kutemukan:“Alvaro Nov 1
I’d like to invite you to chat over BBM”. Singkat cerita kita berteman di
BBM, pertama-tama kumenanyakan nama, alamat, tempat tanggal lahir, no KTP, no
SIM, STNK, no HP, No Rekening, no sepatu,
alamat fb, twitter, heeeeeee…. Ya
kaliiiii. Aku menanyakan sejarah tentang awal mula dia invite aku, ternyata dia
adalah temennya temenku, Bento. Kalian juga pasti pernah kan chatt sama orang
yang belum pernah kalian kenal? Kalau engga pernah berarti kalian kurang
mengikuti dan menikmati perkembangan teknologi.wkwkwk
Seiring berjalannya waktu, kami saling sapa
melalui BBM, berteman tapi tidak atau belum merencanakan pertemuan, bagi kami pertemanan
tidak harus bertatap muka, istilah kerennya “sahabat pena” namun Tuhan
berkehendak lain. Di sebuah Kamis yang terasa seperti Senin, dengan pagi yang
mendung, serta semangat sisa hari Senin yang betulan, aku duduk dengan malas di
jok belakang untuk menempuh perjalanan ke kampus.Rintik-rintik hujan mulai turun
dan mata mulai hilang fokus, tapi pelannya laju kendaraan yang kutumpangi
membuat semua tampak tetap normal hingga pada suatu titik di mana seluruh fokus
dan konsentrasiku yang sempat terberai karena gerimis tiba-tiba terpusat
padanya, Alvaro.Iya, aku bertemu Alvaro.
Mata kita bertemu tanpa rencana.Ada pelaaaangiiii…. di bola matamuuu….
Bentar-bentar itu mata apa langit? Kau tahu yang kurasakan saat itu? Rasa
melon, manis dan menyegarkan. Rasa jeruk, sedikit asam dan menggugah
kesadaran.Rasa cokelat?Kayaknya enggak dech! karena aku enggak suka cokelat.
Waktu terasa berhenti beberapa detik, memberiku kesempatan untuk mencerna akan apa
yang aku lihat. lagu-lagu cinta mengalun indah dalam hati.I’m telling you oh yeahhh…I softly whisper tonight …tonight…. you are
my angel…syahdu.
Mungkin aku dan dia sama terkejutnya, tanpa
sadar beberapa kali ku pandangi dia yang juga memandangiku. Rintik hujan
seperti berubah menjadi kelopak bunga sakura yang berguguran, pepohonan asam
perindang jalan tampak membesar membentuk kanopi pohon yang indah seperti di
Korea.Padahal aku belum pernah ke Jepang lihat sakura maupun Korea lihat
kanopi..hehe. Yang jelas hari itu tiba-tiba menjadi indah. Kamu tahu apa yang
aku lakukan selanjutnya? Kukirim dia pesan, ku katakan aku baru saja melihat
dia, dan dia, iya itu benar dia. Tepat setelah kutahu itu dirinya, untuk
kesekian kalinya dalam hidupku, aku sangat berharap waktu berputar mundur,
kembali ke masa itu, masa di mana mata kami bertemu tanpa rencana, tapi sayang,
aku sadar sepenuhnya bahwa waktu takan mungkin bisa diputar kebelakang, apalagi
untuk dijilat kemudian dicelupin.Selanjutnya kamu simpulkan sendiri..hehe aku
dan dia…..?
Setelah peristiwa itu, aku jadi semakin
tahu, betapa hidup akan lebih indah ketika kita bisa ketawa. Tak masalah
tentang apa yang kita tertawakan, asal enggak ngetawain orang lain, takutnya
mereka ikut ketawa padahal mereka enggak tahu apa yang diketawain. Lebih
tepatnya ketawa apapun keadaannya, menikmati hidup sekalipun tengah dilanda
kegelapan, matilampu kali yaa! (kan malam minggunya jomblo). Finally I can say that: “IT IS OK to be GALAU” why? Karena
itulah tahap pendewasaan manusia. Kan urutannya gini: bayi-batita-balita-anak-anak-remaja-galau-dewasa.
Kalau kamu enggak melewati fase galau dalam hidupmu,berarti kamu masih berada
dua lngkah di bawah kedewasaan.
Penulis by: SitiZaenatun (Repost majalah lensa kampus vol V 2016. Univ Muh Purworejo)